Jejak Perjuangan: Hatta

Agustus 1945, Perang Pasifik sudah berada dalam hari-hari terakhirnya. Lemahnya Jepang tercium sampai ke salah satu negara jajahannya yaitu Indonesia, tokoh-tokoh pergerakan harus segera menentukan tindakannya. Salah satu tokoh itu adalah Mohammad Hatta, beliau bersama tokoh pergerakan lain harus bergerak menentukan nasib bangsa Indonesia kedepannya. Akankah Indonesia merdeka sesuai janji Jepang, atau kembali menjadi koloni Belanda?

Dikenal juga dengan sebutan Dwitunggal, tanpa kedua tokoh ini Indonesia belum tentu merdeka pada hari itu. Kedua tokoh ini memiliki latar belakang, pendidikan, sifat, dan pemikiran yang berbeda dan bahkan bertolak-belakang. Soekarno yang lahir dan besar di Jawa adalah seorang yang karismatik dan ahli dalam menggiring massa, beliau percaya bahwa cara mendapatkan kemerdekaan adalah menyatukan kekuatan massa. Sedangkan Hatta lahir di Bukittinggi dan sempat menyenam pendidikan di Belanda adalah seorang yang cerdas dan kritis, beliau percaya bahwa cara mendapatkan kemerdekaan adalah mengedukasi massa. Walaupun sering berbeda pendapat, keduanya memiliki tekad yang sama yaitu memerdekakan Indonesia, dan keduanya tahu keduanya perlu satu sama lain untuk meraihnya.

Golongan Tua adalah tokoh-tokoh pergerakan yang berjuang bersama Soekarno dan Hatta. Golongan Tua bergerak dengan hati-hati dan penuh kalkulasi, mereka sudah berpengalaman sehingga mereka tidak ingin kemerdekaan yang mereka perjuangkan selama ini gagal karena tindakan yang gegabah. Dua tokoh dari Golongan Tua adalah Radjiman Wedyodiningrat dan Achmad Soebardjo, Radjiman Wedyodiningrat adalah ketua BPUPKI dan beliau juga ikut pergi menemani Dwitunggal ke Dalat, sedangkan Achmad Soebardjo menemani perjuangan Dwitunggal setelah kembali dari Dalat.

Golongan Muda adalah tokoh-tokoh pergerakan yang menentang jalan perjuangan Dwitunggal dan juga Golongan Tua. Golongan Muda cenderung impulsif karena kurangnya pengalaman dan wawasan yang mereka miliki, mereka menginginkan kemerdekaan tanpa bantuan Jepang dan mereka tak ragu angkat senjata jika perlu. Tokoh-tokoh Golongan Muda antara lain adalah Soebadio Sastrosatomo dan Wikana yang memaksakan Dwitunggal untuk menyatakan kemerdekaan tanpa Jepang, Soekarni yang menjadi dalang dari penculikan Dwitunggal dalam Peristiwa Rengasdengklok, terakhir Sutan Sjahrir yang menolak kolaborasi dengan Jepang dan menjadi ketua gerakan perlawanan bawah tanah terhadap pendudukan Jepang.

Jepang sudah berada diambang kekalahan dalam Perang Pasifik, tetapi Jepang masih memiliki kendali absolut atas Indonesia dan Jepang tidak mau melepaskan Indonesia begitu saja. Walau rakyat Indonesia sudah diberi kelonggaran dengan janji-janji kemerdekaan oleh Jepang, tokoh-tokoh Jepang hanya setia pada perintah dari Tokyo. Mereka memiliki wewenang untuk menghentikan segala kegiatan yang menyeleweng dari perintah Tokyo, termasuk janji mereka sendiri. Tokoh-tokoh Jepang ini ada Marsekal Terauchi yang memanggil tokoh pergerakan ke Dalat, Vietnam untuk memberikan janji kemerdekaan dan melantik Dwitunggal sebagai ketua dan wakil ketua PPKI, Nomura sebagai Perwira Jepang yang menemani perjalanan ke Dalat, Vietnam, Nishimura sebagai pemimpin pemerintahan militer Jepang di Indonesia, Miyoshi sebagai juru bahasa antara tokoh Indonesia-Jepang, dan Laksamada Maeda yang berkontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Tentang Gim

Gim Visual Novel ini mengangkat hari-hari menuju Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dalam kaca mata Mohammad Hatta. Pemain akan disajikan perjuangan, hambatan, dan peristiwa-peristiwa yang harus ditempuh oleh Mohammad Hatta demi meraih kemerdekaan tanah air yang beliau cintai ini.

Dalam gim ini, pemain akan mendapatkan banyak wawasan tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia beserta dunia pada saat itu. Mulai dari faktor-faktor terjadinya Proklamasi Kemerdekaan, mengenal lebih dalam tokoh-tokoh yang terlibat dalam Proklamasi, konteks zaman pada saat itu, dan masih banyak lagi.

Kelompok 10:

Game Project Manager :

• Carlos Winner Berdikari Girsan
• Muhammad Rizky Abimanyu

Game Artist :

• Ayub Pangestu Ari Wibowo
• Hari Satria Pratama

Game Designer :

• Rafi Putra Pratama
• Syuja Davala Rahman Yusuf

Educational Game Developer :

• Giovanni Ivander Gozali
• Muhammad Haykal
• Syahwal Ade Saputra

Mentor :

• Muhammad Fajar S. Kom., M. Kom. 

#ICE #PMGD2023Batch2